Pentingnya Faktor Usia dalam Kultur Budaya Korea
Meski kini telah tumbuh sebagai salah satu negara maju, namun korea Selatan tetap mempertahankan budaya leluhur, terutama menghormati orang yang berusia lebih tua. Hal ini mirip dengan budaya mayoritas penduduk indonesia. Ada beberapa alasan mengapa usia menjadi salah satu faktor penting dalam budaya di Korea Selatan.
Saat ini, Korea Selatan bisa dibilang sebagai negara yang paling Konfusianisme. Meski aliran tersebut lahir di China, namun praktik budaya Konfusianisme hanya dipertahankan di Korea, dan juga Jepang. Bagian penting dalam Konfusianisme adalah lima hubungan (五 倫), yaitu:
- Ayah dan anak harus memiliki kedekatan atau keintiman (父子 有 親).
- Penguasa dan yang diperintah harus memiliki loyalitas atau integritas (君臣 有 義).
- Suami dan istri memiliki peran yang jelas berbeda (夫婦 有 別) .
- Saudara kandung tua dan muda memiliki urutan (長幼 有序).
- Teman harus memiliki kepercayaan (朋友 有 信).
Definisi hubungan ini kemudian melahirkan rasa hormat dan berbakti dalam budaya Konfusius (juga Korea). Hubungan pertama mendefinisikan bagaimana Anda harus selalu mendengarkan ayah Anda. Hubungan antara ayah dan anak adalah hubungan pertama, sekaligus hubungan paling intim dan penting untuk ditegakkan.
Hubungan kedua menekankan menghormati penguasa. Sebaliknya, agar negara berjalan dengan baik, penguasa juga harus memperlakukan rakyatnya dengan baik dan pada gilirannya, rakyat akan taat dan setia kepada penguasa.
Hubungan keempat menekankan urutan di mana Anda dilahirkan dan langsung menghasilkan tingkat rasa hormat yang Anda terima di masyarakat. Seseorang yang lahir lebih awal dari Anda mungkin memiliki lebih banyak kebijaksanaan. Menghormati dan memelihara hubungan ini pada dasarnya langsung berkaitan dengan sisi manusiawi seseorang.
Di Korea, Anda dapat melihat pentingnya usia melalui bahasa. China, Jepang, dan Korea memiliki kata-kata yang berbeda untuk mereka yang lebih tua dan adik/kakak. Ada juga kata-kata untuk “anak tertua”, yang merupakan anak yang paling penting dalam keluarga. Ada banyak fenomena di Korea untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang berusia lebih tua, di antaranya:
- Salam dengan teknik membungkuk; membungkuk ini dilakukan dengan derajat dan gaya yang bervariasi berdasarkan tingkat rasa hormat dan kedekatan.
- Konsep senior dan junior; dalam beberapa hal mendorong tanggung jawab dan merawat satu sama lain, tetapi bisa merugikan ketika disalahgunakan.
- Konsep teman; seorang dapat disebut teman hanya ketika ia lahir di tahun yang sama dengan Anda.
- Konsep saudara diterapkan pada sepupu dan teman-teman; ini standar untuk memanggil orang-orang yang dekat dengan saudara kandung.
- Budaya yang lebih tua atau senior selalu makan gigitan pertama dan yang tua atau senior yang selalu membayar.
- Budaya minum; yang muda atau junior tidak bisa menolak minuman yang diberikan oleh mereka yang lebih tua atau senior.
- Budaya kerja; karyawan yang lebih muda atau junior tidak bebas untuk mengekspresikan pendapat mereka. Hierarki ini di sisi lain dapat menyebabkan kurangnya inovasi.
- Jika Anda berusia lebih muda, namun sudah menjadi senior dalam sekolah atau kerja, Anda kemungkinan besar akan merasa canggung.
- Di subway, lansia (orang lanjut usia) mendapat jatah kursi khusus. Bahkan, banyak orang yang berusia muda seketika berdiri dari tempat duduk ketika ada orang tua yang datang.
Sebenarnya, perhitungan usia di Korea cukup sederhana. Anda lahir pada usia 1 tahun karena Anda menghabiskan waktu 9 bulan dalam kandungan (hampir 1 tahun). Maka, Anda mendapatkan usia lebih tua 1 tahun pada 1 Januari. Hal ini merupakan kolektivisme dari budaya Korea (dan Konghucu). Praktis, ini juga membuat pengelolaan hierarki usia lebih mudah, sehingga Anda tidak perlu bertanya kapan tepatnya bulan atau hari untuk mengetahui siapa yang lebih tua dalam hubungan.
*SH