7 Fakta Menarik Tentang Bahasa Korea
Banyak sekali orang belajar bahasa Korea, yang berawal dari demam K-Pop. Seperti yang kita ketahui, fenomena K-Pop sendiri sudah mulai berkembang di Indonesia sejak lama dan berawal dari banyaknya drama korea di era 80-an hingga 90-an yang menjadi tombak awal dari masuknya industri hiburan Korea ke Indonesia. Sering melihat artis maupun penyanyi K-Pop di layar TV menjadi salah satu alasan banyak orang mempelajari bahasa Korea. Nah, bagi Anda yang sedang belajar bahasa Korea, berikut 7 fakta yang perlu Anda ketahui mengenai bahasan Negeri Ginseng itu.
Bahasa Korea adalah Bahasa Isolasi
Fakta menarik pada bahasa Korea yang pertama, yaitu bahasa Korea adalah bahasa isolasi. Bahasa isolasi sendiri merupakan jenis bahasa yang hanya memiliki satu morfem dalam satu kata. Dengan kata lain, bahasa isolasi tidak mengalami afiksasi seperti bahasa Indonesia yang kita pelajari. Wilhelm Von Humboldt, seorang ahli tata bahasa, mengelompokkan bahasa berdasarkan sistem morfologinya dan bahasa Korea termasuk dalam klasifikasi bahasa isolasi, yaitu bahasa tanpa struktur.
Meskipun beberapa ahli bahasa berpendapat bahwa bahasa Korea ada dalam kelompok bahasa “Altai” dan karena itu terkait dengan bahasa-bahasa seperti bahasa Turki, teori ini sebagian besar telah didiskreditkan. Sebaliknya, bahasa Korea lebih umum diklasifikasikan sebagai isolat bahasa, yang berarti tidak menunjukkan tautan signifikan ke bahasa lain yang ada di Bumi.
kosakata Sangat Dipengaruhi oleh China
Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa bahasa China dan Korea itu mirip, tetapi perlu Anda ketahui bahwa bahasa China dan Korea walaupun berhubungan, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Bahasa Korea adalah bahasa yang terisolasi dan memiliki tata bahasa yang sama sekali berbeda dari bahasa China. Namun, karena hubungan historis antara China dan Korea, 60% dari kata-kata Korea berasal dari China. Sekitar 35% lainnya adalah murni Korea, dan 5% adalah kata pinjaman dari berbagai bahasa lainnya.
Bahasa di Seoul Tidak Dipengaruhi China
Seperti penjelasan sebelumnya bahwa kebanyakan daerah menggunakan bahasa Korea yang dipengaruhi bahasa China, ini berbeda dengan Seoul. Seoul, ibu kota korea selatan, satu-satunya kota yang tidak memiliki karakter China (Hanja) dalam penamaannya. Dalam hal ini, menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi Anda yang ingin belajar bahasa Korea. Dahulu pun, orang-orang di Seoul lebih mengutamakan untuk menggunakan bahasa Korea tanpa harus melihat karakter China. Sebagai bukti dari fakta menarik ini, Anda bisa melihat daftar nama daerah di Seoul yang dalam penamaannya tidak menggunakan karakter China, sedangkan untuk kota-kota lain di Korea menggunakan karakter China.
Korea Utara
(gambar) Bahasa-Korea_Apa fakta paling menarik tentang bahasa Korea 1
- Pyongyang (平壤直轄市)
- Rason (羅先特別市)
- Nampo: 남포특별시 (南浦特別市)
- South Pyongan (平安南道)
- North Pyongan (平安北道)
- Chagang (慈江道)
- South Hwanghae (黃海南道)
- North Hwanghae (黃海北道)
- Kangwon (江原道) [See: South Korea “Gangwon”]
- South Hamgyong (咸鏡南道)
- North Hamgyong (咸鏡北道)
- Ryanggang (兩江道)
Korea Selatan
(gambar) Bahasa-Korea_Apa fakta paling menarik tentang bahasa Korea 2
Seoul
(gambar) Bahasa-Korea_Apa fakta paling menarik tentang bahasa Korea 3
Sistem Penyebutan angka Berbeda
Bahasa Korea memiliki fakta menarik lain, yaitu Anda perlu menggunakan sistem perhitungan berbeda untuk menyebutkan angka. Ada 2 jenis sistem perhitungan yang digunakan dalam bahasa Korea ketika Anda harus menyebutkan angka. Dalam bahasa Korea, angka kecil dan besar menggunakan kosakata yang berbeda.
Pada sistem perhitungan pertama, penghitungan menggunakan kosakata bahasa Korea asli. Sistem ini digunakan untuk menyebutkan usia Anda, menghitung objek, dan mengekspresikan jam saat memberi tahu waktu hingga jumlah angka yang disebutkan maksimal 99. Sistem lainnya berasal dari China, dan digunakan untuk mengekspresikan menit ketika memberitahu waktu, serta beberapa pengukuran lain seperti jarak, uang, dan tanggal dengan angka di atas 99.
Bahasa Korea di Korea Utara dan Selatan Berbeda
Fakta bahwa kedua negara telah terpisah, Korea Utara dan Selatan telah berevolusi untuk memiliki perbendaharaan kata, pengucapan, dan bahkan aturan tata bahasa yang berbeda. Perbedaan bahasa Korea Utara dan Korea Selatan terletak pada dialek dan penggunaan kata asing modern yang dipinjam.
Pada Korea Selatan, dialek yang digunakan didasarkan pada dialek Seoul, sedangkan untuk Korea Utara menggunakan dialek Pyongyang. Sebagai contoh, jika di Korea Selatan menyebut kerak nasi “nu-rung-ji”, sedangkan di Korea Utara menyebutnya dengan “ga-ma-chi”. Dialek yang berbeda menghasilkan pengucapan dan kata yang berbeda walaupun artinya sama.
Tingkatan Bahasa dan Rasa Hormat
Seperti bahasa Jepang, bahasa Korea memiliki sistem kehormatan yang kompleks, yang melibatkan akhiran kata kerja dan kosakata yang berbeda tergantung pada hubungan Anda dengan orang yang Anda ajak bicara. Sementara, di Korea Utara, bentuk kehormatan tertinggi disediakan khusus untuk Pemimpin Besar, yang memiliki akhiran kata kerjanya sendiri, 옵 / op /.
Hangul Belum Ada Hingga Abad ke-15
Meskipun bahasa Korea telah ada selama lebih dari seribu tahun, alfabetnya (disebut Hangul) tidak diformalkan hingga abad ke-15. Sebelum itu, tulisan Korea menggunakan karakter China. Hangul sendiri memiliki riwayat yang jelas, dengan semua hurufnya diciptakan oleh Raja Sejong pada Dinasti Joseon tahun 1443. Hangul memiliki jumlah 24 huruf, yang terdiri dari 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal. Hangul pada masa itu belum sepenuhnya dikenal dan hanya para bangsawan saja yang mempelajarinya. Lalu, pada abad ke-20, alfabet ini disahkan dan dipelajari oleh seluruh kalangan masyarakat di Korea.
Itulah fakta-fakta menarik mengenai bahasa Korea. Pastikan Anda mengetahui fakta tersebut agar lebih giat lagi dalam mempelajari bahasa Korea.