Cara Bertanya ‘Apa yang Sedang Anda Lakukan?’ Dalam Bahasa Korea
Tidak tahu dari mana mulanya, tapi beberapa sumber menyebutkan bahwa orang korea dianggap tidak bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dengan cukup baik. Tingkat penguasaan Bahasa Inggrisnya mungkin memang masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jepang, namun tingkat Bahasa Inggris yang biasa diucapkan oleh sebagian besar orang Korea (bahkan untuk generasi yang lebih muda dan modern) tidak cukup tinggi bagi orang asing yang datang ke Korea atau orang asing yang sekadar ingin meminta petunjuk arah.
Meskipun ada banyak layanan, seperti karyawan di tempat-tempat wisata populer dan di beberapa stasiun kereta bawah tanah yang menguasai Bahasa Inggris, namun bahasa internasional ini tidak berarti diucapkan oleh semua orang di Korea Selatan. Hanya ada beberapa frase umum yang dikuasai kebanyakan penduduk Korea, seperti thank you, sorry, atau hello.
Secara linguistik, banyak orang yang terpesona dengan Bahasa Korea, karena banyak menemukan dialek dalam berbahasa Korea yang mana dianggap sangat menarik. Sebab secara geografis pegunungan Korea lebih dari 70%, bahkan semenanjungnya pun ditutupi oleh pegunungan. Maka mampu menciptakan banyak isolasi regional yang menyebabkan banyak variasi dalam Bahasa Korea untuk masing-masing daerah yang berbeda atau disebut dengan 사투리 (dialek).
Dari sekian banyak dialek, dialek dari Pulau Jeju adalah yang paling berbeda dari dialek standar atau Seoul. Cukup berbeda jika bukan karena desakan orang-orang Korea bahwa itu adalah bahasa yang sama seperti yang diucapkan oleh orang-orang Korea. Bahkan di daerah Korea Utara, yakni Pyongyang juga memiliki beberapa dialek. Tiap dialek yang ada di beberapa wilayah Korea memiliki perbedaan variasi intonasi (beberapa daerah masih menggunakan nada untuk membedakan tiap kata), pengucapan, dan kosa kata.
Dialek Jeju diklasifikasikan sebagai bahasa yang berbeda oleh para ahli bahasa. Salah satu ciri perbedaan antar dialek adalah penekanan, orang yang berbicara dialek Seoul menggunakan sedikit tekanan, dan Bahasa Korea standar menggunakan intonasi yang datar. Sedangkan orang yang bicara dengan dialek Gyeongsang memiliki intonasi yang sangat jelas.
Misalkan sebagai contoh, untuk kata ‘air dingin', dalam Bahasa Korea Selatan disebut 연습 (yeonseub), sedangkan untuk Korea Utara 련습 (ryeonseub). Pada kasus ini kedua kata sangat serupa dan hampir tidak disadari bahwa keduanya berbeda saat diucapkan. Contoh lain adalah kata untuk ‘teman'. Dalam bahasa Korea Selatan disebut dengan 친구 (chingu) sedangkan di Korea Utara adalah 동무 (dongmu).
Kata ‘teman' dalam Bahasa Korea Selatan ini memiliki makna yang sama dengan ‘friend' dalam Bahasa Inggris. 친구 (chingu) lebih dekat maknanya ke ‘teman dekat'. Namun dalam Bahasa Korea Utara kata ‘teman' memiliki makna yang berbeda yaitu lebih merujuk ke Bahasa Rusia yang berarti saudara, kolega, dan sahabat. Kata lain yang serupa adalah ‘sumpit', 젓가락 (jeotgarak) yang dalam Bahasa Korea Utara disebut 저가락 (jeogarak).
Kalimat ‘apa yang sedang Anda lakukan?' tentunya menjadi hal yang lumrah untuk didengar dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan kata 뭐해? atau ‘mwohae' adalah cara yang umum untuk mengatakan ‘what are you doing' atau ‘apa yang Anda lakukan' dalam Bahasa Korea, terutama di kalangan teman-teman atau dalam suasana informal. Frase ini memiliki terjemahan yang lebih harfiah ‘lagi ngapain' Anda dapat membuat kalimat yang lebih sopan dengan menambahkan ‘yo' (요) di akhirnya.
Dengan hanya mengatakan ‘뭐해?요' atau ‘mwohaeyo' dalam dialek Korea, frase itu berarti ‘apa yang sedang Anda lakukan?' Daripada mengucapkan anyeong atau hallo, Anda bisa menggunakan frase 뭐해?요 atau ‘mwohaeyo' ketika bertemu dengan teman atau kerabat lainnya. Untuk beberapa frase mwohae digunakan untuk sesama teman/teman dekat dan ‘mwohaeyo, mwohaseyo, atau mwohago gyeseyo' dengan yang tidak terlalu dekat.
Anda perlu memasukkan ‘yo' ke akhir pernyataan atau kalimat Anda berulang-ulang, untuk menunjukkan kesopanan kepada siapa Anda berbicara, mungkin untuk orang yang lebih tua dari Anda. Ungkapan ‘뭐하고 계세요?' (mwohago gyeseyo) digunakan dalam keadaan formal. Misalnya dengan atasan Anda, atau orang yang lebih tua dari Anda.
Pada umumnya, Bahasa Korea akan terdengar lebih sopan atau beretika, ketika kita menambahkan tambahan –요 (-yo) dalam kosakata-kosakata tertentu. Misalnya, 괜찮아요 (Gwaencanhayo), dan아니에요 (anieyo), ataupun 뭐하고 계세요? (mwohago gyeseyo). Tidak ada perubahan arti ketika ditambahkan ‘yo', namun terdengar lebih sopan.
Bagi Anda yang baru mempelajari Bahasa Korea, mungkin sering mendengar kata-kata yang tidak asing saat menonton drama Korea, seperti mwohaeyo, anieyo, gwaencanhayo, dan lain-lainnya. Selain kata-kata tersebut, masih ada beberapa frase yang umum diucapkan dan mudah diingat saat menonton drama Korea, seperti 방가방가 (bang-ga, bang-ha), 잘 (jal well), 잠시만요 (jamsimanyo), 저기요 (Jeogiyo), 정말 (jeongmal), 근데 (geunde), dan 야! (ya).
반가워 (bangawo) salah satu kata kerja yang berarti ‘senang bertemu denganmu'. Daripada terlalu panjang, anak-anak muda hanya bilang 반가 dua kali secara kasual. Seperti kebanyakan negara Asia lain, orang Korea tidak terlalu suka mengatakan ‘tidak' secara langsung, mereka hanya bilang 잘 (jal) yang berasal dari kata‘잘 몰라요 (jal mollayo)' yang artinya ‘Aku tidak tahu'. Selain itu, kalimat 잠시만요 jamsimanyo terdengar lebih natural daripada kalimat 실례합니다 (sillyehamnida) yang sama sama memiliki arti permisi. Sementara kata 저기요 jeogiyo berarti permisi untuk memanggil orang dari jauh.
Bila Anda ingin mempelajari Bahasa Korea seperti dalam budaya selatan K-Pop serta sejarah hingga budaya tradisional, maka Bahasa Korea akan menjadi lebih mudah dipahami dengan konteks budaya.
Banyak orang tertarik belajar Bahasa Korea semata hanya karena musik K-Pop dan drama Korea. Padahal Korea sendiri memiliki warisan budaya yang indah dan unik. Meski Korea termasuk salah satu bangsa yang sangat konservatif, mempelajari sejarah dan sisi budaya Korea terlebih dahulu sangat penting bagi siapa saja yang tertarik memahami Bahasa Korea. Pada akhirnya kesukaan orang terhadap K-Pop maupun drama Korea, beserta kebudayaan Korea inilah yang akhirnya menjadi alasan bahwa Bahasa Korea dianggap layak untuk dipelajari.