Seperti Apa Budaya di Perguruan Tinggi Korea?
Melihat drama Korea yang ada di TV, banyak remaja di Indonesia yang akhirnya ingin mencoba melanjutkan studi di Negeri Ginseng tersebut. Namun, untuk melanjutkan kuliah ke Korea Selatan, Anda tidak hanya perlu mempelajari bahasa Korea atau hangul, tetapi juga wajib mengetahui budaya atau kebiasaan mahasiswa di Korea. Sehingga, Anda tidak akan terlihat kuper atau dikucilkan saat memasuki kampus-kampus di negara tersebut.
Korea Selatan terbilang cukup berhasil menyebarkan produk budaya populernya ke dunia internasional. Berbagai produk budaya Negeri Ginseng tersebut mulai dari drama, lagu, film, fashion, hingga gaya hidup, semakin mewarnai kehidupan masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.[1] Sehingga, tak heran ada banyak remaja yang ingin mencoba berlibur bahkan melanjutkan pendidikannya di Korea Selatan. Kebanyakan remaja yang ingin mencoba sekolah di Negeri K-Pop tersebut biasanya sudah melewati masa SMA atau SMK.
Dilansir dari Quora, seorang mahasiswa bernama Ethaan Brooke telah membagikan pengalamannya saat bersekolah di salah satu kampus yang ada di Korea Selatan. Belajar di universitas di Negeri Ginseng tidak seperti yang Anda lihat di layar TV. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang kebiasaan dan budaya mahasiswa di Korea.
Budaya Belajar di Luar Kampus
Sekolah tingkat sarjana atau mahasiswa di Korea berbeda dengan di Indonesia. Negeri Ginseng memiliki budaya pendidikan yang sangat kuat dan mereka menjunjung tinggi nilai akademik mahasiswa. Hal ini membuat para siswa harus menghabiskan waktu selama berjam-jam lebih dari yang dijadwalkan oleh kampus. Ini agar mereka bisa bersaing dengan mahasiswa lainnya untuk mendapatkan nilai sempurna.
Tak jarang, jika Anda ke Korea, Anda akan menjumpai mahasiswa yang membaca buku di kereta api, bus, bahkan ada banyak mahasiswa yang membaca buku sambil berjalan. Bisa dibilang, belajar sudah menjadi kebiasaan sekaligus budaya yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan mahasiswa di Korea.
Selain itu, munculnya budaya belajar di Korea juga diakibatkan oleh sistem penilaian kampus. Di Indonesia, mungkin Anda hanya akan menemukan nilai A atau B. Namun, di universitas yang ada di Negeri K-Pop, Anda bisa memperoleh Nilai A+ 5, A+2, A, B+5, dan B. Inilah yang membuat setiap siswa tak mau hanya sekadar memperoleh nilai A atau B.
Pesta Miras
Di Indonesia, jelas pesta miras termasuk salah satu tindakan ilegal, namun tidak di Negeri Ginseng. Setiap mahasiswa baru harus mengikuti semacam ospek yang diadakan oleh senior jurusan. Ospek tersebut tidak hanya untuk mengenal lingkungan kampus, tetapi juga cara bersenang-senang saat menjadi maba.
Setiap maba akan mendapatkan undangan pesta minuman dari ketua jurusan atau panitia. Mereka biasanya akan memesan tempat yang menyajikan minuman beralkohol. Para maba dipersilakan untuk minum bir sebanyak-banyaknya, bahkan sampai mabuk. Cara ini membuat mereka senang dan tidak akan merasa terbebani dengan kehidupan kampus yang penuh tugas.
Biasanya, minuman keras dengan berbagai macam merek akan dicampur ke dalam satu wadah mangkuk besar, sehingga rasanya akan bervariasi. Setiap universitas atau jurusan biasanya memiliki resep campuran minuman keras yang berbeda untuk menyambut mahasiswa baru.
Elitisme
Elitisme yang tadinya merupakan sebuah paham atau keyakinan, di Korea sudah menjadi kebudayaan. Setiap orang akan memandang Anda dari hal-hal kecil yang Anda kenakan, mulai dari ikat rambut, make up, sepatu, baju, tas, hingga almamater. Orang-orang akan kagum dengan Anda jika Anda mengenakan baju mahal, make up bermerek, atau almamater dari universitas ternama.
Selain itu, banyak juga orang Korea yang konon memandang pertemanan dari level atau tingkat keelitannya. Sehingga, tak jarang Anda akan melihat kelompok-kelompok kecil yang menyendiri ketika berada di kantin sebuah kampus atau ketika mengikuti sebuah club.
Itulah beberapa kebudayaan dan kebiasaan mahasiswa di Korea yang mungkin perlu Anda ketahui. Selain itu, banyak juga mahasiswa yang suka merayakan keberhasilannya mendapatkan nilai lebih atau mendapatkan beasiswa dengan mengadakan pesta di sebuah kafe. Biasanya, teman-teman sekelas akan diundang semua ke acara tersebut.
[1] Simbar, Frulyndese K. 2016. Fenomena Konsumsi Budaya Korea pada Anak Muda di kota Manado. Jurnal Holistik, Vol. 10(18): 1-20.