Bagaimana Metode Pemberian Nama bagi Bayi di Korea Selatan?

Memiliki seorang bayi tentunya menjadi idaman bagi setiap pasangan yang telah menikah. Bayi dianggap sebagai sebuah rezeki yang tak ternilai sehingga harus dijaga dan dirawat sebaik-baiknya, termasuk memberikan nama kepada si bayi.

Bayi Korea Selatan - www.roobek.com

Bayi Selatan – www.roobek.com

Umumnya, masyarakat bakal memberikan nama yang terbaik bagi sang bayi. Pasalnya, nama dianggap sebagai doa, sehingga dengan diberikan nama yang baik, diharapkan dapat menular ke kehidupan sang bayi hingga dewasa.

Di Indonesia, biasanya pemberian nama bagi bayi merujuk pada nama-nama populer di suatu suku atau nama-nama yang diambil dari kitab-kitab suci. Lalu, bagaimana dengan pemberian nama bagi bayi di ? Setidaknya, ada enam cara yang digunakan para orang tua di Korea untuk menamai anak-anak mereka.

Pertama, menggunakan cara yang telah digunakan sejak zaman dinasti Joseon. Tujuan utama dari sistem penamaan tradisional ini adalah untuk dengan mempermudah mengidentifikasi seseorang di pohon silsilah dengan melekatkan konsisten (ordinal) indikator (haung-ryeol-ja, 列字) dan iteratif yang berubah untuk setiap generasi.

Baca juga:  Profil Ibukota Korea Utara, Pyongyang

Indikator yang umum digunakan, yaitu penamaan berdasarkan lima elemen tradisional (五行相生法), yaitu logam, air, kayu, api, dan tanah, atau dalam : keum, su, mok, hwa, dan to (水木火土). Kemudian, penamaan berdasarkan jumlah sapuan kuas (satu generasi akan memiliki karakter dengan 6 sapuan kuas, generasi berikutnya akan memiliki 7, dan sebagainya). Lalu, penamaan berdasarkan sepuluh batang surgawi (十干) dan penamaan berdasarkan cabang dua belas bumi (十二支)

Loading...

Selain itu, ada beberapa indikator lain yang juga digunakan meski tergolong langka, di antaranya penamaan berdasarkan indikator numerik dan penamaan berdasarkan pada tiga dari lima unsur. Ada juga penamaan berdasarkan seribu karakter.

Baca juga:  Tata Bahasa Dasar Bahasa Korea: Langkah Pertama Menuju Kefasihan

Kedua, pemberian nama-nama Korea murni yang marak digunakan tepat setelah Korea Selatan merdeka dari pendudukan Jepang. Nama-nama seperti Da-som (cinta), Ga-ram, Yi-seul (embun pagi), Ha-neul (langit), Seul-gi (kebijaksanaan), Gu-seul (marmer) adalah nama Korea murni tanpa Hanja (aksara China tradisional yang digunakan di Korea). Ini mungkin cara yang sangat populer untuk nama bayi saat ini.

Ketiga, untuk mengidentifikasi gender, biasanya juga dapat digunakan kombinasi melalui metode tradisional seperti yang telah disebutkan. Penamaan tersebut menandakan kecantikan seperti mi (美) yang berarti indah, yeon sebagai cantik/bijaksana, dan sook (淑) yang berarti bersih/lemah lembut), yang dapat digunakan untuk perempuan.

Keempat, banyak juga orang Korea yang pergi ke dukun tradisional atau ahli astrologi untuk memberikan nama bagi bayi mereka. Pemberian nama ini biasanya melibatkan waktu dan tanggal lahir dari bayi yang bersangkutan. Nama-nama itu diklaim dapat melahirkan keberuntungan  nasib (sa-ju, 四柱) dan biasanya dilakukan dengan metode canggih yang melibatkan Kitab Perubahan (Yeok-hak ) alias i-ching.

Baca juga:  Belajar Kata Ganti Atau Panggilan Dalam Bahasa Korea

Kelima, pemberian nama bayi di Korea Selatan juga dapat dipengaruhi oleh agama. Nama-nama, terutama dari agama Kristen, yang cukup banyak digunakan adalah Yosep (Joseph), Yohan (John), Hanna (Hannah), dan sebagainya.

Terakhir, peningkatan pekerja asing yang tinggal di Korea lalu menikah dengan setempat juga berpengaruh pada metode pemberian nama bayi, meski jumlahnya masih sangat jarang. Nama yang diadopsi dari Filipina menjadi paling umum, diikuti Jepang, China, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh.

*SH

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *